The last couple of day was probably one of the best days in my life. Ever since yesterday, I was able to talk to my friend again, online. It was more than a one-wayconversation like the one I had when we weren't talking [well...at least I did all the talking, my friend was only listened or merely answering my question], it was a full CONVERSATION, like both way :)...seriously.
I can't help but grinning and smiling almost all day yesterday, but I can still calm myself so I didn't jump up and down because I was very happy :).
We were still taking one-step at the time. I mean, we were already talking online and all, but still no contact personally :(. But hey..it's better than nothing at all right?
The most important thing for me is that I have been forgiven, knowing what my mistakes is and learned not to do it again in the future. Hopefully :), or better yet.. never make the same mistake twice, coz that means you ARE stupid.
Having done that mistakes also make me realize that no matter how much you think you know your friend is , never take everything for granted because really....you will never know someone else better than you know yourself.
I really hope that this kind of mistake won't happen again..EVER...coz it sure is not fun walking around like a zombie because you a chip with a size of an island at your shoulder. Thank God, I finally get that chip off my shoulder :).
March 23, 2007
March 21, 2007
8th year anniversary..
Fourteen years together and yet it feels like we just have known each other yesterday
Many tears we shed, many laugh we share
Each of them only made us stronger
We can face anything and everything if we stood by one another
We have proved that all this year....
Thank you darling, for having me as your wife
Thank you for being a wonderful husband
Thank you for this magnificent 14 years that we have spent together
I hope that there will be hundred more years to come...
Writing this post while listening to :
You're Still The One
by Shania Twain
When I first saw you,
I saw love
And the first time you touched me,
I felt love
And after all this time,
you're still the one I love
Looks like we've made it
Look how far we've come my baby
We might've took a long way
We knew we'd get there someday
They said, I bet they'll never make it
But just look at us holding on
We're still together
still going strong
You're still the one
You're still the one I run to,
The one that I belong to..
You're still the one I want for life
You're still the one that I love..
the only one i've dreamed of...
you are still the one I kiss good night
Ain't nothin' better
We beat the odds together
I'm glad we didn't listen
Look at what we would be missing
You're still the one
I'm so glad we made it
Look how far we've come my baby
March 16, 2007
Ruang Rindu
Ada satu temen [yang blognya setia aku kunjungi] yang bilang kalo rindu itu tidak akan membunuh kita, tapi justru akan membuat kita lebih kuat. Membuat kita mampu bertahan melewati waktu. Walaupun mungkin bila kita sedang rindu, kita ingin mengutuk atau memaki. Tapi tunggulah sebentar, lihat apa yang di bawa rindu untuk kita di ujungnya : pelukan yang lebih hangat, dan bahkan mungkin cinta yang lebih hebat
Pertama kali baca tulisan itu, aku bilang dalam hati, "waduh bagus banget tulisannya, dan setelah di pikir-pikir bener juga ya". Setiap kali kita me rindu kan ama seseorang yang dekat dengan kita, baik itu suami dan anak, orang tua, kakak adik, teman dan sahabat, pastinya kita berharap bahwa di ujung rindu tadi kita akan mendapatkan hal yang "lebih" indah. Makanya setiap kali merasa rindu, kita akan membelai hati kita, membisikan kata-kata penyemangat hati, mengingatkan rasa cinta dan sayang yang kita miliki, memohon untuk bisa tabah hingga saat nanti kita bersua dengan orang yang kita rindu tadi.
Untuk kasus rindu yang ku miliki saat ini sedikit aneh. Walaupun berulang kali telah ku bisikan kata-kata penyemangat hati, mengingatkan akan rasa sayang dan memohon dengan berulang agar bisa tabah namun hingga detik ini, belum mampu membuat aku merasa lebih kuat, yang ada; setiap kali aku merasa rindu, ingin rasanya hati ini menyerah. Tak ingin punya rasa rindu. Tak jarang malah, pengen supaya rasa rindu-nya di mati'in aja. Biar ga ngerasain perasaan kayak gini lagi. Tapi terus sadar, kalo rasa rindu-nya dimatiin, nanti ngerasain rindu-rindu yang ujungnya pasti bawa bahagia ga bisa lagi dong. Inget itu, aku mbatin sendiri, ya udah deh, di nikmati aja rindu-nya.
Kenapa ya? Mungkin karena aku tahu, di ujung rindu yang kali ini terdapat ketidak pastian dan ketidak jelasan. Ujung rindu kali ini belum tentu membawa bahagia bagi hati, malah mungkin ujung rindu ini adalah belati tajam yang akan menggores hati dan membuatnya berdarah.
Apa yang bisa aku lakukan ya? Supaya menjadi lebih kuat dan ga menyerah akan rasa rindu ini? Berdoa? udah pasti. Berharap agar ujung rindu tidak membawa belati? Selalu. Yang bisa aku lakukan saat ini mungkin hanya berpasrah diri dan menikmati hari-hari rindu yang penuh ketidak pastian ini. Berharap yang terbaik.
Mengutip lirik Letto :
"Mata Terpejam dan Hati menggumam...di ruang rindu....kita bertemu"
Begitu pula dengan hati ku, terdapat satu ruangan yang khusus untuk menyimpan setiap rasa rindu yang penuh ketidakpastian.
rindu akan hadir-nya adik untuk kay,
rindu akan kehadiran sahabat yang telah menghilang beberapa lama.
Namun sekarang aku sudah bisa berpasrah diri dan menikmati rindu, ditemani oleh Letto..."Mata Terpejam dan Hati Menggumam....di ruang rindu kita bertemu"
Perjalanan Melintas Khatulistiwa
Minggu lalu aku tugas keluar kota. Ke Pontianak tepatnya. Mungkin teman-teman yang waktu pelajaran geografis di smp dulu nya rajin masuk dan ga pernahtidur di kelas, pasti tau di Pontianak itu ada tugu Khatulistiwa; yaitu tempat dimana pada setiap tanggal 21 - 23 Maret dan 23 September setiap tahunnya maka semua benda tegak yang ada di sekitar tugu tersebut tidak akan memiliki bayangan yang berarti bahwa, tugu tersebut berada tepat 0 derajat di garis lintang.
Sebenarnya perjalanan lintas khatulistiwa ini bukan satu perjalanan yang di rencanakan. Kebetulan saja, aku dapat tugas untuk ke Pontianak, sosialisasi pasar modal di sana. Acara-nya diadain hari Kamis, 8 Maret 2007. Mestinya aku pulang tanggal 9 pagi. Tapi karena direksi dan top level manajemen dari kantor aku pada ga jadi hadir di acara itu, akhirnya aku dan temen-temen yang pergi ke sana pindahin jadual pulang, yang seharusnya pagi, jadi siang. Mumpung lah, secara lagi di Pontianak sekalian aja berkunjung ke tugu Khatulistiwa. Selama ini kan kita cuma bisa liat nya di buku-buku pelajaran geografi aja kali....:).
Sesampainya di sana, secara datengnya masih agak pagi dan juga bukan tanggal seperti yang di sebut diatas, jadi biasa aja sie. Kondisi tempat tugu berada itu seperti layaknya monumen or tugu apapun yang dimiliki oleh pemerintah daerah di Indonesia ya lumayan mengenaskan lah, karena kurang terawat [selain Jakarta, tapi Monas juga ga terlalu terawat ya.. :( ].
Selain itu, bangunanya juga udah kuno. Kalau cuma kuno sie masih mending, tapi ini sie udah masuk kategori jelek deh. Tapi lagi di renovasi sie, garis yang menunjukan garis lintang dikasih keramik dengan warna merah, dimana warna keramik sisanya itu warna putih, tapi udah pada bocel-bocel gitu [hehehe..bahasa urdu-nya keluar]
Ga cuma bangunan yang ga terawat, kondisi sekitarnya juga sama sekali ga bagus. Yang ada cuma ilalang dan jalan yang tandus. Padahal daerah monumen itu merupakan tempat yang jarang ada di dunia [bener ga sie??? hehehe..beneran emang nie tukang ngabur hampir setiap pelajaran geografi :)]. Mestinya tempat-tempat yang memang cuma sedikit adanya apalagi kalo cuma satu-satu-nya di dunia, mestinya di bikin bagus dong; Biar kalo ada yang pengen liat kan juga ga ngerasa nelangsa.
Lucunya lagi [dan aku baru tau soal ini setelah ada di Jakarta] temen-temen aku yang pergi kesana dapet sertifikat yang menyatakan bahwa mereka telah melintas garis khatulistiwa. Ga ada guna apa-apa sie, cuma lucu-lucuan aja. Murah pula, cuma 10 ribu aja. Tapi sayangnya aku ga ikutan karena ga tau kalo ada benda itu. Temen-temen aku itu pada dapet karena mereka mbeli souvenir berupa replika tugu khatulistiwa. Aku ga ikut beli karena ngerasa, ga perlu ah, wong gambarnya aja ada. Udah pleus aku bergaya lagi..hehehe...Padahal alasan utama sie, males bo'...berat :).
Ya udah deh, segitu aja pengalaman aku waktu melintasi garis khatulistiwa, yang sebenernya sie ga ada impact apa-apa. Cuma pengen tau aja...namanya juga nambah pengalaman ya :).
March 14, 2007
happy birthday daddy
Hari ini, tepatnya tiga puluh sekian tahun yang lalu, suami ku terlahir ke dunia. Di hari kelahiran nya di dunia ini, aku bersyukur ke Hadirat Allah SWT, atas karunia dan anugerahnya, telah memberikan aku seorang suami yang sangat baik, sangat perhatian dan cinta sama keluarga.
Happy birthday ya daddy, semoga dengan bertambahnya usia, daddy bisa semakin wise, semakin sayang ama keluarga, semakin sukses dan bertambah semua hal yang baik-baik nya.
Terima kasih, udah sharing 15 tahun dari hidup daddy bersama bunda. Terima kasih sudah menjadi daddy terbaik buat our little princes, dan jadi suami terbaik untuk bunda.
Happy Birthday my love....wish you all the best and hope you'll have everything you ever wish for.
Happy birthday ya daddy, semoga dengan bertambahnya usia, daddy bisa semakin wise, semakin sayang ama keluarga, semakin sukses dan bertambah semua hal yang baik-baik nya.
Terima kasih, udah sharing 15 tahun dari hidup daddy bersama bunda. Terima kasih sudah menjadi daddy terbaik buat our little princes, dan jadi suami terbaik untuk bunda.
Happy Birthday my love....wish you all the best and hope you'll have everything you ever wish for.
am I a big mouth??
Your Mouth is a Little Big |
You're not a total tell all, but you don't hide who you are either. You've struck a good balance between discretion and sharing. People know you fairly well, at least on a superficial level. But you save your most revealing secrets for your best friend... or no one! |
courtesy of blogthings.com
Subscribe to:
Posts (Atom)