March 16, 2007

Ruang Rindu

Meminjam judul lagu dari group Letto yang lagi ngetop itu.

Ada satu temen [yang blognya setia aku kunjungi] yang bilang kalo rindu itu tidak akan membunuh kita, tapi justru akan membuat kita lebih kuat. Membuat kita mampu bertahan melewati waktu. Walaupun mungkin bila kita sedang rindu, kita ingin mengutuk atau memaki. Tapi tunggulah sebentar, lihat apa yang di bawa rindu untuk kita di ujungnya : pelukan yang lebih hangat, dan bahkan mungkin cinta yang lebih hebat

Pertama kali baca tulisan itu, aku bilang dalam hati, "waduh bagus banget tulisannya, dan setelah di pikir-pikir bener juga ya". Setiap kali kita me rindu kan ama seseorang yang dekat dengan kita, baik itu suami dan anak, orang tua, kakak adik, teman dan sahabat, pastinya kita berharap bahwa di ujung rindu tadi kita akan mendapatkan hal yang "lebih" indah. Makanya setiap kali merasa rindu, kita akan membelai hati kita, membisikan kata-kata penyemangat hati, mengingatkan rasa cinta dan sayang yang kita miliki, memohon untuk bisa tabah hingga saat nanti kita bersua dengan orang yang kita rindu tadi.

Untuk kasus rindu yang ku miliki saat ini sedikit aneh. Walaupun berulang kali telah ku bisikan kata-kata penyemangat hati, mengingatkan akan rasa sayang dan memohon dengan berulang agar bisa tabah namun hingga detik ini, belum mampu membuat aku merasa lebih kuat, yang ada; setiap kali aku merasa rindu, ingin rasanya hati ini menyerah. Tak ingin punya rasa rindu. Tak jarang malah, pengen supaya rasa rindu-nya di mati'in aja. Biar ga ngerasain perasaan kayak gini lagi. Tapi terus sadar, kalo rasa rindu-nya dimatiin, nanti ngerasain rindu-rindu yang ujungnya pasti bawa bahagia ga bisa lagi dong. Inget itu, aku mbatin sendiri, ya udah deh, di nikmati aja rindu-nya.

Kenapa ya? Mungkin karena aku tahu, di ujung rindu yang kali ini terdapat ketidak pastian dan ketidak jelasan. Ujung rindu kali ini belum tentu membawa bahagia bagi hati, malah mungkin ujung rindu ini adalah belati tajam yang akan menggores hati dan membuatnya berdarah.

Apa yang bisa aku lakukan ya? Supaya menjadi lebih kuat dan ga menyerah akan rasa rindu ini? Berdoa? udah pasti. Berharap agar ujung rindu tidak membawa belati? Selalu. Yang bisa aku lakukan saat ini mungkin hanya berpasrah diri dan menikmati hari-hari rindu yang penuh ketidak pastian ini. Berharap yang terbaik.

Mengutip lirik Letto :
"Mata Terpejam dan Hati menggumam...di ruang rindu....kita bertemu"

Begitu pula dengan hati ku, terdapat satu ruangan yang khusus untuk menyimpan setiap rasa rindu yang penuh ketidakpastian.
rindu akan hadir-nya adik untuk kay,
rindu akan kehadiran sahabat yang telah menghilang beberapa lama.

Namun sekarang aku sudah bisa berpasrah diri dan menikmati rindu, ditemani oleh Letto..."Mata Terpejam dan Hati Menggumam....di ruang rindu kita bertemu"

No comments: